Minggu, 26 April 2020


MENGANALISIS SEBUAH STUDI KASUS BERKAITAN DENGAN EFEK KEHADIRAN MEDIA MASSA DI INDONESIA
Dosen : Yusmawati, S.IP

NAMA : TAMARA PURNAMA SARI
NIM : 44190621
KELAS : 44.2D.01

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA
MARGONDA DEPOK
2020



Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Hallo teman-teman semua, di blog kali ini saya akan menganalisis sebuah studi kasus yang berkaitan dengan efek kehadiran media massa di Indonesia, sebelum menganalisis saya akan memberitahu pengertian dari efek komunikasi massa dan efek kehadiran media massa.

Efek Komunikasi Massa
                   Donald K. Robert mengungkapkan, ada yang beranggapan bahwa “efek hanyalah perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa”. Karena fokusnya pesan, maka efek harus berkaitan dengan pesan yang disampaikan media massa. Sedangkan menurut Steven M Chffee, efek media massa dapat dilihat dari tiga pendekatan. Pendekatan pertama adalah efek dari media massa yang berkaitan dengan pesan ataupun media itu sendiri. Pendekatan kedua adalah dengan melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak komunikasi massa yang merupakan perubahan sikap, perasaan dan perilaku atau dengan istilah lain dikenal sebagai perubahan kognitif, afektif dan behavioral. Pendekatan ketiga adalah observasi terhadap khalayak (individu, kelompok, organisasi, masyarakat atau bangsa) yang dikenal efek komunikasi massa.

1. Efek kehadiran media massa
                   McLuhan mengemukakan the medium is the message, media adalah pesan itu sendiri. Oleh karena itu, bentuk media saja sudah memengaruhi khalayak. Seperti telah dijelaskan di muka bahwa yang memengaruhi khalayak bukan apa yang disampaikan oleh media, tetapi jenis media komunikasi yang digunakan oleh khalayak tersebut, baik tatap muka maupun melalui media cetak atau elektronik. Menutur Steven M. Chaffee, ada lima jenis efek kehadiran media massa sebagai benda fisik, yaitu :

                   a. Efek Ekonomi
                        Keberadaan televisi dapat memberi lapangan kerja kepada sarjana ilmu komunikasi, para juru kamera, pengarah acara, juru rias, dan banyak profesi lainnya.

                   b. Efek Sosial
                        Efek sosial berkaitan dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial sebagai akibat dari akibat dari kehadiran media massa. Sebagai contoh, kehadiran televisi dapat meningkatkan status sosial dari pemiliknya Majalah yang beredar telah menuntun pembacanya untuk memilih majalah yang menjadi kebutuhannya, misalnya majalah Gadis umumnya dikonsumsi oleh para remaja putri, majalah otomotif dikonsumsi oleh para pecinta otomotif, dan sebagainya.

                   c. Penjadwalan kegiatan sehari-hari
                        Anak-anak Sekolah Dasar yang biasanya selalu mandi pagi pada hari Minggu, setelah hadirnya acara TV untuk anak-anak di pagi hari, mengubah jadwal mandi pagi menjadi jadwal menonton TV.

                   d. Efek Hilangnya Perasaan Tidak Nyaman
                        Untuk menghilangkan peraasaan tidak nyaman misalnya perasaan kesepian, marah, kesal, kecewa, dan sebagainya. Seorang pemuda yang sedang di rundung rindu pada kekasihnya akan masuk ke gedung bioskop untuk menghilangkan rasa kesepian tanpa menghayati film yang ditontonnya.

                   e. Efek menumbuhkan Perasaan Tertentu
                        Para ibu rumah tangga ada yang senang membaca majalah Kartini, tetapi ada juga yang senang membaca majalah Femina. Dapat disimpulkan bahwa tumbuhnya perasaan senang atau percaya pada suatu media massa tertentu erat kaitannya dengan pengalaman individu bersama media massa tersebut.

CONTOH KASUS :

“Korban PHK Terpaksa Jadi Gelandangan, Tidur di Emperan Toko Selama 1 Bulan dan Cari Makanan Gratis”

link video :



ANALISIS KASUS :
                   Seperti video yang di atas, wabah Covid-19 yang memasuki Negara Indonesia diketahui berdampak buruk pada perekonomian masyarakat khususnya bagi mereka yang penghasilannya tidak tetap. Dalam Wawancara yang disiarkan oleh Kompas TV pada (23/4/2020), seorang bekas karyawan toko Bernama Reza mengaku sudah hampir satu bulan tidur di trotoar Pasar Tanah Abang. Ia mengaku terpaksa di PHK karena pengunjung dari toko tempat ia bekerja sepi pengunjung karena wabah Corona. Reza terpaksa menggelandang karena tidak mampu lagi membayar indekost semenjak tempat kerjanya tutup akibat wabah Covid-19.
                   Diketahui jumlah PHK di DKI Jakarta yang dipaparkan Menteri Ketenagakerjaan, sampai 20 April saja sudah hampir 500.000 pekerja.

1. Efek Menumbuhkan Perasaan Tertentu

    ini beberapa komentar dari netizen mengenai video diatas :
    - Adit Vlog : “Pemerintah bantu warga jakarta nya kasian jadi gelandangan...”
    -Alana Imania: “ Ya Alloh sedih rasanya semoga virusnya cepat berlalu aamiin”
    -Arthur William:“Miriss,,sedih ngelihatnya,,tapi mereka org2 yg kuat saya salut”
    Diantara tiga komentar tersebut kita bisa simpulkan bahwa masyarakat dapat menumbuhkan berbagai macam perasaan seperti perasaan sedih, kasihan, bahkan miris terhadap orang-orang yang di PHK. Dan ada beberapa netizen yang mendo’akan semoga pandemi Covid-19 ini cepat berlalu.

2. Efek Hilangnya Perasaan Tidak Nyaman

    Untuk menghilangkan peraasaan tidak nyaman seperti perasaan sedih, kasihan, bahkan miris terhadap orang-orang yang di PHK, Di dalam video diatas kita bisa lihat ada beberapa masyarakat yang membagikan makanan atau sembako kepada orang-orang yang tidur di pinggir jalan akibat di PHK karena wabah Covid-19 ini.


Sekian analisis yang dapat saya sampaikan, mohon maaf bila ada kesalahan kata atau informasi, semoga analisis saya ini bisa bermanfaat bagi kita semua Aamiin. Akhir kata,
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh


DAFTAR PUSTAKA :

Buku komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi, penulis Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si. // Dra. Lukiati Komala, M.Si. // Dra. Siti Karlinah, M.Si. // Dicetak oleh Refika Offset – Bandung.


Jumat, 03 April 2020

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

NAMA : TAMARA PURNAMA SARI
NIM : (44190621)
KELAS : 44.2D.01
Saya membuat blog ini untuk memenuhi tugas Komunikasi Massa menganalisa sebuah kasus berkaitan dengan peranan dan fungsi komunikasi massa di media massa Indonesia.
Peranan dan fungsi komunikasi massa di media massa Indonesia
A. Pengertian komunikasi massa
Ahli komunikasi Joseph A. DeVito merumuskan definisi komunikasi massa yang pada intinya merupakan penjelasan tentang pengertian massa serta tentang media yang digunakannya. Ia menggunakan definisinya dalam dua item, yakni : “pertama komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukkan kepada massa, kepada khayalak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang menonton televisi, tetapi ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agar suka untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemacar-pemancar yang audio dan/atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya : televisi, radio siaran, surat kabar, majalah dan film”(Effendy,1986:26)
         Menyimak berbagai definisi komunikasi massa yang dikemukakan para ahli komunikasi, tampaknya tidak ada perbedaan yang mendasar atau prinsip, bahkan definisi-definisi itu satu sama lain saling melengkapi. Hal ini telah memberikan gambaran yang jelas mengenai pengertian komunikasi massa. Bahkan secara tidak langsung dari pengertian komunikasi massa dapat diketahui ciri-ciri komunikasi massa yang membedakannya dari bentuk komunikasi lainnya.
B. Fungsi Komunikasi Massa
Fungsi komunikasi massa menurut Dominick (2001) terdiri dari :
1. Surveillance (Pengawasan)
         Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama: (a) warning or beware surveillance atau pengawasan peringatan. Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, meletusnya gunung merapi, kondisi yang memprihatinkan, tayangan inflasi atau adanya serangan militer. (b) instrumental surveillance atau pengawasan instrumental. Contohnya berita tentang film apa yang sedang dimainkan di bioskop, bagaimana harga-harga saham di bursa efek , produk-produk baru, ide-ide tentang mode, resep masakan dan sebagainya.
2. Interpretation (Penafsiran)
         Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. Organisasi atau industri media memilih dan memutuskan peristiwa—peristiwa yang dimuat atau ditayangkan.  Tujuan penafsiran media ingin mengajak para pembaca atau pemirsa untuk memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi antarpersona dan komunikasi kelompok.
3. Linkage (Pertalian)
         Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu. Contoh kasus saat masyarakat suatu daerah terkena musibah seperti banjir atau gempa bumi, media massa mencoba memperlihatkan keadaan dan kondisi disana. Dengan hal tersebut banyak masyarakat lain yang tergugah hatinya untuk membantu sesama.
4. Transmission of values (Penyebaran Nilai)
         Fungsi ini disebut juga sosialisasi yang mengacu kepada cara dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili gambaran masyarakat itu ditonton, didengar dan dibaca. Media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang mereka harapkan. Sebagai contoh, maraknya tayangan kekerasan di stasiun televisi dapat membentuk sosialisasi bagi anak muda yang menontonnya, yang membuat anak muda berpikir bahwa metode kekerasan adalah wajar dalam memecahkan persoalan hidup.
5. Entertainment (hiburan)
         Sulit dibantah bahwa pada kenyataannya hampir semua media menjalankan fungsi hiburan. Televisi adalah media massa yang mengutamakan sajian hiburan. Hampir tiga perempat bentuk siaran televisi setiap hari merupakan tayangan hiburan. Fungsi dari media massa sebagai fungsi menghibur tiada lain adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak, karena dengan membaca berita-berita ringan atau melihat tayangan hiburan di televisi dapat membuat pikiran khalayak segar kembali.

Dan selanjutnya saya akan menganalisa satu video sesuai dengan metode fungsi komunkasi massa menurut Dominick (2001)
Video tersebut adalah berita dari stasiun televisi KOMPAS TV yang dipublikasikan tanggal 4 Juli 2018 yang memberitakan tentang munculnya seekor buaya di ibukota.
Pada menit 3:53 Aiman Witjaksono, jurnalis Kompas TV mengatakan: “Geger buaya di Jakarta pertama kali muncul sehari menjelang lebaran 14 Juni 2018 seekor buaya dengan panjang 2.5 meter muncul di Dermaga Pondok Dayung Jakarta Utara lokasinya tidak seberapa jauh dari kawasan rekreasi keluarga Pantai Ancol yang kala itu sedang ramai-ramainya dikunjungi wisatawan. Dirasa menjadi ancaman keselamatan, anggota pasukan elit TNI-AL Komando Pasukan Katak dikerahkan petugas...”
Penjelasan :
Dari apa yang telah disampaikan pada menit tersebut, kalimat tersebut termasuk ke dalam Fungsi pengawasan komunikasi massa yaitu warning or beware surveillance atau pengawasan peringatan. Karena dia menyampaikan berita seekor buaya yang akan menjadi ancaman bagi wisatawan yang berekreasi ke Pantai Ancol.
Dan juga pada menit 7:55 Siti Nurbaya Menteri Lingkungan Hidup & Kehutanan RI pada saat itu mengatakan: “Tapi karena pertama kita tahu bahwa buaya itu hewan yang cukup berbahaya. Tapi disisi lain buaya juga hewan yang dilindungi jadi kita mesti treat dia hati-hati juga.”
Penjelasan :
Dari apa yang telah disampaikan dalam video tersebut, itu termasuk kedalam fungsi komunikasi massa interpretation (Penafsiran), karena Menteri Lingkungan Hidup & Kehutanan RI memberikan penafsiran terhadap kejadian tersebut dan memberikan persepsi kepada pemirsa untuk memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut bahwa buaya juga termasuk hewan yang dilindungi.
Cukup sekian hasil analisis yang saya tulis , karena baru pertama kali ini saya membuat blog , mohon maaf jika ada salah kata dan penulisan, akhir kata,
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

DAFTAR PUSTAKA :
Buku KOMUNIKASI MASSA Suatu Pengantar Edisi Revisi 2017