Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
NAMA : TAMARA PURNAMA SARI
NIM : (44190621)
KELAS : 44.2D.01
NAMA : TAMARA PURNAMA SARI
NIM : (44190621)
KELAS : 44.2D.01
Saya membuat blog ini untuk memenuhi tugas Komunikasi Massa menganalisa sebuah kasus berkaitan dengan peranan dan fungsi komunikasi massa di media massa Indonesia.
Peranan dan fungsi komunikasi massa di media massa Indonesia
A. Pengertian komunikasi massa
Ahli komunikasi Joseph A. DeVito merumuskan definisi komunikasi massa yang pada intinya merupakan penjelasan tentang pengertian massa serta tentang media yang digunakannya. Ia menggunakan definisinya dalam dua item, yakni : “pertama komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukkan kepada massa, kepada khayalak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang menonton televisi, tetapi ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agar suka untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemacar-pemancar yang audio dan/atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya : televisi, radio siaran, surat kabar, majalah dan film”(Effendy,1986:26)
Menyimak berbagai definisi komunikasi massa yang dikemukakan para ahli komunikasi, tampaknya tidak ada perbedaan yang mendasar atau prinsip, bahkan definisi-definisi itu satu sama lain saling melengkapi. Hal ini telah memberikan gambaran yang jelas mengenai pengertian komunikasi massa. Bahkan secara tidak langsung dari pengertian komunikasi massa dapat diketahui ciri-ciri komunikasi massa yang membedakannya dari bentuk komunikasi lainnya.
B. Fungsi Komunikasi Massa
Fungsi komunikasi massa menurut Dominick (2001) terdiri dari :
1. Surveillance (Pengawasan)
Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama: (a) warning or beware surveillance atau pengawasan peringatan. Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, meletusnya gunung merapi, kondisi yang memprihatinkan, tayangan inflasi atau adanya serangan militer. (b) instrumental surveillance atau pengawasan instrumental. Contohnya berita tentang film apa yang sedang dimainkan di bioskop, bagaimana harga-harga saham di bursa efek , produk-produk baru, ide-ide tentang mode, resep masakan dan sebagainya.
2. Interpretation (Penafsiran)
Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. Organisasi atau industri media memilih dan memutuskan peristiwa—peristiwa yang dimuat atau ditayangkan. Tujuan penafsiran media ingin mengajak para pembaca atau pemirsa untuk memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi antarpersona dan komunikasi kelompok.
3. Linkage (Pertalian)
Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu. Contoh kasus saat masyarakat suatu daerah terkena musibah seperti banjir atau gempa bumi, media massa mencoba memperlihatkan keadaan dan kondisi disana. Dengan hal tersebut banyak masyarakat lain yang tergugah hatinya untuk membantu sesama.
4. Transmission of values (Penyebaran Nilai)
Fungsi ini disebut juga sosialisasi yang mengacu kepada cara dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa yang mewakili gambaran masyarakat itu ditonton, didengar dan dibaca. Media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang mereka harapkan. Sebagai contoh, maraknya tayangan kekerasan di stasiun televisi dapat membentuk sosialisasi bagi anak muda yang menontonnya, yang membuat anak muda berpikir bahwa metode kekerasan adalah wajar dalam memecahkan persoalan hidup.
5. Entertainment (hiburan)
Sulit dibantah bahwa pada kenyataannya hampir semua media menjalankan fungsi hiburan. Televisi adalah media massa yang mengutamakan sajian hiburan. Hampir tiga perempat bentuk siaran televisi setiap hari merupakan tayangan hiburan. Fungsi dari media massa sebagai fungsi menghibur tiada lain adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak, karena dengan membaca berita-berita ringan atau melihat tayangan hiburan di televisi dapat membuat pikiran khalayak segar kembali.
Dan selanjutnya saya akan menganalisa satu video sesuai dengan metode fungsi komunkasi massa menurut Dominick (2001)
Video tersebut adalah berita dari stasiun televisi KOMPAS TV yang dipublikasikan tanggal 4 Juli 2018 yang memberitakan tentang munculnya seekor buaya di ibukota.
Pada menit 3:53 Aiman Witjaksono, jurnalis Kompas TV mengatakan: “Geger buaya di Jakarta pertama kali muncul sehari menjelang lebaran 14 Juni 2018 seekor buaya dengan panjang 2.5 meter muncul di Dermaga Pondok Dayung Jakarta Utara lokasinya tidak seberapa jauh dari kawasan rekreasi keluarga Pantai Ancol yang kala itu sedang ramai-ramainya dikunjungi wisatawan. Dirasa menjadi ancaman keselamatan, anggota pasukan elit TNI-AL Komando Pasukan Katak dikerahkan petugas...”
Penjelasan :
Dari apa yang telah disampaikan pada menit tersebut, kalimat tersebut termasuk ke dalam Fungsi pengawasan komunikasi massa yaitu warning or beware surveillance atau pengawasan peringatan. Karena dia menyampaikan berita seekor buaya yang akan menjadi ancaman bagi wisatawan yang berekreasi ke Pantai Ancol.
Dan juga pada menit 7:55 Siti Nurbaya Menteri Lingkungan Hidup & Kehutanan RI pada saat itu mengatakan: “Tapi karena pertama kita tahu bahwa buaya itu hewan yang cukup berbahaya. Tapi disisi lain buaya juga hewan yang dilindungi jadi kita mesti treat dia hati-hati juga.”
Penjelasan :
Dari apa yang telah disampaikan dalam video tersebut, itu termasuk kedalam fungsi komunikasi massa interpretation (Penafsiran), karena Menteri Lingkungan Hidup & Kehutanan RI memberikan penafsiran terhadap kejadian tersebut dan memberikan persepsi kepada pemirsa untuk memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut bahwa buaya juga termasuk hewan yang dilindungi.
Cukup sekian hasil analisis yang saya tulis , karena baru pertama kali ini saya membuat blog , mohon maaf jika ada salah kata dan penulisan, akhir kata,
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
DAFTAR PUSTAKA :
Buku KOMUNIKASI MASSA Suatu Pengantar Edisi Revisi 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar